Sosok Raja dari kerajaan Bone yang di anggap sebagai pahlawan oleh Rakyat Bone karena keberaniannya dalam melawan penindasan Kerajaan Gowa terhadap rakyatnya.
Lahir pada tahun 1635 tepatnya di desa Lamatta, Marioriwawo Soppeng dari pasangan La Pottobune, Aru Tana Tengnga Datu Lompulle dan We Tenrisui, Datu Mario Riwawo.
Ibunya, We Tenrisui adalah puteri dari Raja Bone XII, La Tenrirua Sultan Adam Matinroe Ribantaeng.
Aru Palakka artinya raja di Palakka. Latenritata dinobatkan oleh Adat Tujuh Bone menjadi raja di Palakka pada tahun 1660, seusai berkonsultasi dengan Jennang Tobala untuk melakukan perlawanan terhadap Gowa. Nama julukannya yang terkenal dikalangan masyarakat Bone ialah “ Malampee Gemmekna Petta Torisompae”, artinya yang panjang rambutnya dan raja yang disembah. Nama julukannya tersebut mencerminkan keberadaan Aru Palakka yang sangat panjang, karena selama dalam perjuangan melawan Gowa (1660-1667), dia tidak pernah memotong rambutnya, sehingga sangat panjang. Rambutnya selama itu baru dipotong setelah perjuangannya memerdekakan Bone berhasil, dan rambutnya yang dianggap bertuah itu masih disimpan sampai sekarang (dalam bak kaca) bersama-sama dengan benda-benda “arajang” Kerajaan Bone. Nama Islamnya Sultan Saaduddin. Nama anumertanya Matinroe ri Bontoala. Jadi nama lengkapnya “La tenritata Towappatunru Daeng Serang Datu Mario Riwawo Aru Palakka Malampee Gemmekna Petta Tori sompae Matinroe ri Bontoala”. Bahkan masih beberapa lagi nama gelarnya sebagai raja dari suatu kerajaan palili, misalnya: Datu Pattiro, Raja bantaeng, Datu Lamuru, dan lain-lain.
Menurut tradisi Kerajaan Bone bahwa yang berhak menjadi raja di Palakka, berhak pula menjadi raja di Bone, namun tidak semua Raja Bone pernah menjadi raja di Palakka.
Tapi ironisnya masih banyak orang yang menganggap beliau sebagai seorang penghinat, padahal saat itu beliau hanya ingin menyelamatkan rakyatnya yang tengah tertindas karena kalah dalam perang melawan kerajaan Gowa. Dimana pada saat itu Bangsa Indonesia belum berdiri. Rasa iba yang menyebabkan ia berdiri tegak dan mempelopori perlawan rakyat Bone yang telah lama tertindas.
Dengan memanfaatkan kekuatan peerang milik VOC, beliau menyerang Kerajaan Gowa yang berakibat runtuhnya kerajaan tersebut. Dan hal inilah yang menjadi latar belakang sehingga beliau di cap sebagai penghianat bangsa.
Beliau adalah sosok Raja yang dupuja dan sekaligus di hujat oleh sebagian orang, tapi kembali ke hati nurani masing masing. Salahkah ia jika ingin meghapuskan penindasan terhadap rakyatnya.
0 komentar:
Posting Komentar